Kesadaran Magis merupakan jenis kesadaran paling
determinis. Seorang manusia tidak mampu memahami realitas sekaligus dirinya
sendiri. Bahkan dalam menghadapi kehidupan sehari-harinya ia lebih percaya pada
kekuatan taqdir yang telah menentukan. Bahwa ia harus hidup miskin, bodoh,
terbelakang dan sebagainya adalah suatu “suratan taqdir” yang tidak bisa
diganggu gugat.
Kesadaran Naif adalah jenis kesadaran yang sedikit berada
di atas tingkatan-nya dibanding dengan sebelumnya. Kesadaran naif dalam diri
manusia baru sebatas mengerti namun kurang bisa menganalisa persoalan-persoalan
sosial yang berkaitan dengan unsur-unsur yang mendukung
suatu problem sosial. Ia baru sekedar mengerti bahwa dirinya itu tertindas,
terbelakang dan itu tidak lazim. Hanya saja kurang mampu untuk memetakan secara
sistematis persoalan-persoalan yang mendukung suatu problem sosial itu. Apalagi
untuk mengajukan suatu tawaran solusi dari problem sosial.
Kesadaran Kritis adalah jenis paling ideal di antara jenis
kesadaran sebelumnya. Kesadaran kritis bersifat analitis sekaligus praksis.
Seseorang itu mampu memahami persoalan sosial mulai dari pemetaan masalah,
identifikasi serta mampu menentukan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Disamping
itu ia mampu menawarkan solusi-solusi alternatif dari suatu problem sosial.
sebuah kesadaran yang melihat adanya keterkaitan antara ideologi dan struktur
sosial sebagai akar masalah.
Kesadaran Transformative adalah puncak dari kesadaran
kritis. Dalam istilah lain kesadaran ini adalah “kesadarannya kesadaran” (the
conscie of the consciousness). Orang makin praksis dalam merumuskan suatu
persoalan. Antara ide, perkataan dan tindakan serta progresifitas dalam posisi seimbang.
Kesadaran transformative akan menjadikan manusia itu betul-betul dalam derajat
sebagai manusia yang sempurna.
Setelah melewati proses penyadaran, pendidikan akan mampu
membebaskan manusia dari belenggu hidup manusia. Dalam proses akhir ini, pendidikan
akan membebaskan manusia sekaligus mengembalikan pada potensi-potensi fitri.
Arti “kebebasan” (liberation) adalah pembebasan manusia dari belenggu-belenggu
penindasan yang menghambat kehidupan secara lazim.
Dalam hal ini proses pembebasan memiliki indikasi seperti;
optimisme, resistent dan kritis. Sikap optimis inilah yang membangun manusia
sebagai sosok yang penuh harapan. Adapun sikap resistent adalah karakter
manusia yang paling dasar ketika mendapatkan tekanan-tekanan baik secara fisik
maupun psikis dari penguasa. Sedangkan sikap kritis merupakan manifestasi dari
sikap seseorang yang mampu memahami kondisi sosial serta dirinya dalam
pergumulan secara langsung dengan manusia lain.
0 komentar:
Post a Comment