Bajoel Update :

Iklan Banner

Iklan Banner
Hilyan Collection

Aktifis ????

Setiap universitas pasti mempunyai Unit Kegiatan Siawa (UKM) yang menampung segala aspirasi dan bakat para mahasiswanya. Kegiatan kemahasiswaanya bisa meliputi kegiatan penalaran dan kelimuan, minat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa, ataupun bakti sosial mahasiswa. Setiap mahasiwa berhak memilih salah satu atau lebih UKM sesuai minat dan keinginannya tanpa adanya suatu paksaaan. Ada juga mahasiswa yang tak megikuti satu UKM pun tapi itu tidak menjadi suatu masalah yang besar. Di kampus, kita termasuk golongan yang mana? Aktivis mahasiswa? Atau hanya sekedar berkunjung saja untuk mengikuti kegitan pembelajaran di kelas? Baik mahasiswa aktivis atau bukan nampaknya tidak ada perbedaan dalam penilaian dosen terhadap mahasiswanya. Lalu penting tidak sih jadi aktiuvis mahasiswa?yuk kita intip....
Kurikulum yang pernah dipakai pendidikan di Indonesia adalah sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK.. Dalam KBK, mahasiswa dituntut untuk menjadi peserta didik yang aktif. Dosen menugaskan mereka untuk dapat bekerja mandiri sehingga mampu menghasilkan mahasiswa yang kreatif dan berpikiran kritis. Setiap mata kuliah biasanya memberikan satu atau malah lebih dari satu tugas. Bisa dibayangkan berapa banyak tugas yang harus ditanggung oleh mahasiswa, yang pasti hal tersebut akan membuat mahasiswa sangat sibuk dan harus pandai mengatur waktu agar semua tugas mampu terselesaikan. Lalu, bagaimana seorang aktivis mahasiswa menghadapi tantangan ini? Yang kita lihat dalam dunia nyata, seorang aktivis biasanya dipusingkan dengan kegiatan- kegiatannya di kampus. Standar menjadi aktivis itu mempunyai soft skill untuk mendukung prestasi yang akan diperjuangkannya. Mereka sudah siap menanggung segala resiko sewaktu akan bergabung menjadi aktivis. Gambaran tentang kesibukan bagaimana diuber waktu untuk menyelesaikan kewajiban sudah dipikir masak- masak oleh para aktivis mahasiswa. Mereka sangat mengerti aturan dalam sistem KBK dan mereka mampu bersaing dengan mahasiswa lain yang sepenuhnya bisa mengikuti perkuliahan. Jika tidak ada hal yang penting dalam kegiatan kemahasiswaanya, mereka sangat rajin meghadiri perkuliahan. Mereka juga sangat aktif dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung, misalnya mereka selalu merespon diskusi kelas dan jika mereka kurang memahami suatu materi yang disajikan, mereka tak segan ataupun malu untuk mengajukan pertanyaan. Selain itu mereka mampu mengeluarkan ide- ide baru sebagai suatu inspirasi bagi mahasiswa lain. Ini juga termasuk nilai positif dari aktivis mahasiswa yang bisa juga menjadi mahasiswa yang kritis dalam menanggapi suatu masalah yang sedang marak terjadi. Menurutnya, dengan banyak kegiatan, mereka bisa memperoleh berbagai wawasan dan pengalaman. Mereka juga berasumsi bahwa kelak ketika memasuki dunia kerja itu pasti banyak suatu company yang membutuhkan seseorang yang mempunyai jiwa keorganisasian dan juga pengalaman meghadapi suatu pilihan dengan berpikir logis dan sistematis.. Dengan keyakinan tersebut mereka berusaha mengembangkan diri di bidang akademik dan kemahasiswaan. Menurut saya pribadi sebagai mahasiswa yang tidak begitu aktif, saya sangat kagum melihat para aktivis yang bisa membagi otaknya untuk mencapai suatu harapan yang cemerlang. Para dosen pun patut mengacungkan jempol ketika ada salah satu aktivis mampu menyabet gelar juara dalam ajang- ajang perlombaan tingkat mahasiswa misalnya mahasiswa memenangkan karya tulis ilmiah remaja. Bisa dilihat kan bagaimana mereka mengaplikasikan apa yang didapatkan selama mengikuti pembelajaran dan apa yang diperoleh dari kegiatan kemahasiswaanya. Untuk tugas- tugas perkuliahan, mereka menggunakan waktu senggangnya untuk bertanggung jawab mengerjakan tugas tersebut. Justru mereka bisa secara mendiskusikan denagn rekannya mengenai kesulitan dalam materi yang diberikan oleh dosen- dosennya. Mereka juga bertukar pikiran menanggapi suatu hal ketika mencari jawaban yang tepat untuk tugas- tugasnya. Jadi apa yang mereka kumpulkan ke dosen adalah suatu pemikiran yang matang alias tak asal mengerjakan - yang penting mengumpulkan. Tak jarang juga kita melihat seorang aktivis mahasiswa yang pada akhirnya bisa menyelesaikan masa studinya tepat pada waktunya dengan nilai yang begitu membanggakan. Selain itu, mereka juga secara cepat mampu mendapatkan tawaran kerja karena mereka mempunyai banyak relasi selama menjdai aktivis mahasiswa.
Jadi untuk kesimpulan, aktivis mahasiswa sangatlah mendukung pembelajaran menggunakan KBK. Banyak manfaat dari aktivis mahasiswa, yaitu para aktivis mahasiswa tetap menghormati perkuliahan dengan aktif dalam setiap pembelajaran dan mempunyai target di bidang akademiknya sehingga meskipun di era KBK, mereka tetap bisa bersaing dengan yang lain. Alasan utama dari hal tersebut adalah mereka datang ke kampus untuk menimba ilmu dan meraih pendidikan lebih tinggi. Menjadi aktivis hanyalah untuk mencari pengalaman dan jati diri sebagai sosok yang dewasa untuk membekali diri menghadapi masa depan. Semangat terus wahai para aktivis mahasiswa yang selalu memperjuangkan aspirasi dan menjadi wakil membangun sumber daya manusia yang tangguh dan hebat..
Share this Article on :

3 komentar:

admin said...

apakah seorang aktivis itu harus seorang mahasiswa mas??

Mas Bajoel said...

aktivis tidak harus dalam kalangan mahasiswa.... tapi indentik dari kalangan kaum mahasiswa....

Anonymous said...

OO GITU AKTIFIS YAA..
beda ma aktivis??

Post a Comment